Sabtu, 12 Oktober 2013

ASI, Sebuah Pemahaman yang Keliru

Kapitalisasi ASI

Mayarakat kapitalistik

[aqiqah surabaya] Belakangan ini masyarakat kita, makin marak dengan fenomena 'wanita bekerja' / 'wanita karier', kemudian masalah yang timbul adalah tidak di rawatnya seorang bayi yang baru di lahirkan oleh sang ibu nya sendiri, salah satu dampaknya adalah tidak di berikannya Air Susu Ibu kepada si bayi. Hal ini menarik para investor dan para bisnismen untuk mendirikan sebuah perusahaan susu formula untuk bayi. 

Para pembaca yang baik, pada kesempatan kali ini kami, Sakinah aqiqah surabaya melayani aqiqah untuk daerah surabaya, sidoarjo, gresik, mojokerto, lamongan, bangkalan serta kota - kota lain di jawa timur, hendak memberikan ulasan yang dapat kita jadikan renungan tentang apa yang terjadi pada masyarakat kita saat ini, terkait dengan pemberian ASI dan Susu Formula.


Perlu kita pahami bersama bahwa saat ini, masyarakat kita sudah di cekok i oleh sebuah pemahaman kapitalis, apakah pemahaman kapitalis itu? yaitu sebuah pemahaman yang berpemikiran bahwa kita semua berasal dari Alloh, kita kembali juga pada Alloh, akan tetapi kita dalam hidup ini di berikan kebebasan oleh Alloh swt untuk merencanakan dan membuat aturan sendiri tanpa campur tangan Alloh sedikitpun, karena pemahaman kapitalis ini memahami bahwa Alloh adalah seperti halnya 'Watch Maker' (pembuat jam), jadi manusia dibiarkan tanpa di beri aturan dari Alloh. Yang terjadi adalah manusia hanya mengejar harta duniawi, tanpa memikirkan akhirat, karena beranggapan semua manusia pasti masuk syurga. Tidak peduli agama yang di anutnya, hampir semua manusia berpemahaman seperti itu.



PERCAYA ATAU TIDAK, HAL INI LAH YANG TERJADI DI MASYARAKAT KITA ... !!


Dampak Kapitalis dalam Kehidupan Rumah Tangga

Sedemikian dahsyatnya kehidupan kapitalistik ini, sampe' menjarah pada kehidupan rumah tangga. Dalam kahidupan rumah tangga yang kapitalistik, sorang istri akan senantyasa kurang terhadap hasil yang diperoleh suami, akhirnya dia akan mencari penghasilan sendiri. Tanpa memikirkan dampaknya, suami pun mengijinkan sang istri bekerja. Salah satu dampak dari istri yang bekerja adalah tidak di berikannya ASI, maka untuk mengganti ASI, sebuah rumah tangga harus membeli susu formula, yang kualitasnya JAUUUHHH dari ASI. Anak pun terisolir kekurangan kasih sayang orang tua, dia akhirnya dirawat oleh neneknya, atau pembantu RT, atau di penitipan anak.

Jika kita mau jujur, pastilah jika di hitung-hitung, bekerja dan membeli Susu Formula hampir sama jika kita mau memberikan ASI pada anak, kalo pun ada keuntungan tidak akan sebanding dengan kasih sayang yang harusnya di berikan oleh sang ibu kepada anak. 

Itulah kehidupan kapitalis..!!

Mari kita lihat berapa kelompok masyarakat yang berhasil mendapatkan KAPITAL / DUIT dari hasil 'tidak di berikannya ASI'

1. Perusahaan tempat wanita bekerja
Banyak perusahaan yang lebih memilih wanita sebagai pegawai dengan berbagai alasan

2. Perusahaan Susu Formula
Seorang pengusaha yang cerdas secara kepitalis akan melihat peluang, bahwa bayi harus di beri SUSU, karena tidak ada ASI maka harus di beri susu FORMULA

3. Pembantu/ Penitipan anak
banyak nya perusahaan penyedia baby sitter berdiri untuk menyediakan jasa perawatan bayi

So, Bagaimana..??

Bagimana Islam memberikan jalan keluar?
Kita ummat muslim. harus yakin 100% bahwa Islam adalah agama yang haq dari Alloh, yang tidak ada permsalahan yang tidak bisa di selesaikan secara ISLAMI.. Including dalam mengatasi permsalahan ini. Bapak Ibu pembaca yang budiman, kami Sakinah aqiqah surabaya, hanya akan memberikan ulasan singkat terhadap solusi permsalahan ini, itupun sebatas kemampuan keilmuan kami yang sedikit. Dalam Islam, seorang wanita wajib memberikan ASI kepada bayinya selama 2 tahun, keculai jika ASI tidak keluar, maka itu adalah permasalahan lain. sedang kewajiban bekerja adalah tanggung jawab Suami. jika kaita yakin bahwa manusia sudah di beri jatah rizqinya oleh Alloh, maka dengan atau tanpa istri bekerja, maka jatah rizqi tidak akan bertambah maupun berkuran...

Jangan lupa pula, jika memang diberi keluangan rizqi, laksanakanlah aqiqah untuk putra putri anda, sebagai wujud rasa syukur kepada Alloh atas diberikannya Anak..


Terapkan kehidupan ISLAMI dalam rumah tangga, niscaya Alloh akan mencukupkan segalanya untuk anda...


Wallohua'lam.........